Bisakah Kita Hidup Tanpa Kekhawatiran

BACAAN ALKITAB HARI INI
1 Korintus 7:29-32

AYAT INTI
1 Korintus 7:32a. Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran ...

MOTIVASI RENUNGAN
Setiap orang pasti pernah mengalami kekhawatiran dalam hidupnya. Entah itu kuatir tentang masa depan, keluarga, pekerjaan, dan berbagai hal yang lainnya. Tapi perlu kita tahu bahwa firman Tuhan secara tegas melarang kita untuk khawatir. Dalam bacaan Alkitab hari ini, kata "khawatir" adalah terjemahan dari kata "amerimnos" dengan bentuk negatif "merimna" yang berasal dari kata kerja "merizō" yang artinya membagi, membelah atau memecah. Jadi, orang yang khawatir adalah orang yang pikiran atau perhatiannya terbelah menjadi dua atau lebih, dan tidak memiliki fokus pada satu hal. Jadi ketika seseorang memiliki banyak hal yang ia pikirkan, maka semakin besar kemungkinannya orang tersebut mengalami kekhawatiran.

Rasul Paulus mengatakan, "Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran." Di sini Rasul Paulus sedang menekankan agar pikiran dan perhatian utama kita tidak terbelah, sebaliknya tetap fokus kepada Allah. Rasul Paulus menyadari kenyataan bahwa ada banyak hal yang menuntut perhatian kita, baik itu pasangan hidup, orang tua, anak, dan sebagainya. Kita juga tentu memiliki masalah, kita memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi, tanggung jawab pekerjaan, hubungan dengan orang lain, dan lain sebagainya. Namun hal-hal tersebut bukan merupakan fokus atau tujuan utama kita. Sebab itu Rasul Paulus menganjurkan kita untuk bersikap seolah-olah tidak disibukkan oleh hal-hal duniawi agar pikiran kita tidak terbelah, dan hidup tanpa kekhawatiran. Ditengah banyaknya perkara yang menuntut perhatian kita, mari kita fokus pada kebutuhan utama kita sebagai orang percaya, yaitu Kristus. Bawalah hidup kita untuk memikirkan kekekalan, serta memusatkan perhatian pada kekekalan tersebut. Dalam keadaan senang maupun susah, jangan biarkan hal-hal duniawi menghambat, sehingga menyebabkan kita khawatir dan salah fokus. Kekhawatiran tidak dapat menguasai seseorang jika dalam segala hal yang dialaminya ia tetap berfokus kepada Tuhan.

REFLEKSI DIRI
1. Pernahkah kita terjebak dalam kekhawatiran karena banyaknya hal yang kita pikirkan?
2. Sebagai orang percaya, apa yang seharusnya kita lakukan agar tidak terjebak dan dikuasai oleh kekhawatiran?

POKOK DOA
Bapa yang baik, ampuni kami kalau selama ini ternyata fokus hidup kami bukan kepada-Mu. Berikanlah kami kerendahan hati agar kami selalu berserah pada pimpinan Tuhan dan hidup kami terpusat hanya pada Tuhan saja. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Amin.

YANG HARUS KITA LAKUKAN
Fokuskan pikiran, perasaan, dan hati kita kepada Allah saja.

HIKMAT HARI INI
Orang yang dikuasai kekhawatiran pada dasarnya meletakkan fokusnya pada hal-hal duniawi, bukan kepada Tuhan.

Ditulis Oleh : Pdt. Simson Uji Prasetyo Budi, S.Th.