BACAAN ALKITAB HARI INI
Matius 12:35

AYAT HAFALAN
Mazmur 37:30-31, Mulut orang benar mengucapkan hikmat, dan lidahnya mengatakan hukum; Taurat Allahnya ada di dalam hatinya, langkah-langkahnya tidak goyah.

RENUNGAN INSPIRASI
Banyak orang berpikir dirinya adalah komunikator handal, namun nyatanya tidak satu pun dari kita yang luput dari miskomunikasi. Dalam keseharian kita saja, tak jarang kita mengalami miskomunikasi. Contoh paling sederhana adalah kalimat-kalimat yang bisa menimbulkan "double meaning" (makna ganda) bahkan kesalahpahaman, saat disampaikan melalui "online chat" (obrolan daring). Juga kalimat-kalimat yang disampaikan dengan intonasi tertentu sangat mungkin menimbulkan kesan yang tidak baik. Berpijak dari kesadaran ini, kita semua perlu membenahi dan meningkatkan kemampuan komunikasi kita.

Sebelum beralih pada hal-hal praktis, kita perlu memeriksa akarnya, yaitu melihat jauh di kedalaman lubuk hati kita. Sebagaimana firman Tuhan katakan, "Perkataan orang baik mengungkapkan isi hatinya yang baik. Orang yang berhati jahat penuh dengan bisa dan perkataannya mengungkapkan kejahatan hatinya." (Matius 12:35 FAYH). 

Disinilah kita melihat ada kaitan antara kata-kata yang keluar dari mulut kita dengan motivasi hati kita. Tak heran jika orang yang negatif, kepahitan, menutupi sesuatu, licik, dan sombong, dapat dilihat dari caranya berkomunikasi dengan orang lain. Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati. Maka, sangatlah tepat jika dalam upaya membenahi dan meningkatkan cara kita berkomunikasi, kita harus terlebih dahulu memeriksa diri kita, adakah kebenaran dalam hati kita, atau justru kejahatan yang tersimpan di dalamnya. 

Ada baiknya kita merenungkan perkataan Raja Daud, "Mulut orang benar mengucapkan hikmat, dan lidahnya mengatakan hukum; Taurat Allahnya ada di dalam hatinya, langkah-langkahnya tidak goyah." Kata "orang benar" berasal dari kata "tsaddiyq" yang berarti benar dan adil dalam tujuannya, benar dan adil dalam tingkah laku dan budi pekerti, dan sebagaimana dibenarkan oleh Tuhan. 

Maka Alkitab katakan mereka mengucapkan hikmat, mereka berbicara secara bijaksana karena lidah atau tutur katanya lurus. Secara praktik dalam berkomunikasi, orang benar tidak akan menyimpan asumsi. Apapun yang menjadi tujuannya selaras dengan kehendak Tuhan, mereka akan mengatakan kebenaran dengan kasih, dan menunjukkan pribadi yang berbudi pekerti (bersikap dan berperilaku sesuai norma dan etika). 

Jadi, di dalam menjalani komunikasi kita dengan orang lain, mari usahakan komunikasi yang sehat dengan membenahi diri kita terlebih dahulu, menjaga agar setiap tujuan komunikasi kita dikenan Tuhan, menjaga tingkah laku kita benar, dan pastikan kita berbudi pekerti. [LS]

REFLEKSI DIRI
1. Bagaimana komunikasi Anda dengan pasangan, atasan, staf, rekan kerja, sesama pelayan, dan orang-orang di sekeliling Anda selama ini? Apa miskomunikasi yang cukup sering terjadi?
2. Bagaimana upaya Anda dalam membenahi dan memperbaiki komunikasi Anda?

POKOK DOA
Tuhan Yesus, ampuni aku. Aku sadar aku seringkali miskomunikasi oleh karena keegoisanku, kebodohanku, emosiku, atau tujuanku yang salah. Aku mau memperbaiki diriku, memastikan tujuanku selaras dengan Tuhan, menjaga tingkah laku, dan mengupayakan supaya aku menjadi orang yang berbudi pekerti. Dalam nama Yesus. Amin.

YANG HARUS DILAKUKAN
Mari usahakan komunikasi yang saleh dengan membenahi diri kita, menjaga agar tujuan kita selaras dengan Tuhan, menjaga tingkah laku kita benar, dan pastikan kita berbudi pekerti.

HIKMAT HARI INI
Akar dari komunikasi yang sehat berawal dari pribadi yang sehat.
==========================
Setiap Firman Tuhan yang kita aminkan, maka Firman Tuhan itu hidup dalam kehidupan kita secara nyata.๐Ÿ™๐Ÿ™✝️