BACAAN ALKITAB HARI INI
Matius 10:1-4; Yohanes 6:64-71
AYAT HAFALAN
Matius 7:22-23, Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
RENUNGAN INSPIRASI
Di dalam Matius 10, kita diberitahu bahwa Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka, termasuk Yudas Iskariot, untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan. Yudas menjadi satu di antara dua belas murid Yesus yang hidup bersama-Nya selama tiga tahun lebih, dan yang memiliki pelayanan strategis sebagai bendahara. Namun demikian, Tuhan tahu bahwa Yudas tidak percaya kepada-Nya dan Tuhan menyebutnya Iblis (Yohanes 6:64-71).
Dalam kisah lainnya, Kayafas, Imam Besar yang bernubuat bahwa Yesus harus mati bagi segenap bangsa, nyatanya bersepakat membunuh Yesus (Matius 26:3-4; Yohanes 11:49-53).
Kita perlu memahami bahwa pelayanan yang luar biasa, melakukan mujizat, bernubuat, mengusir setan, berbahasa Roh, dan lain sebagainya adalah hal yang sangat baik, namun bukanlah semata-mata tanda kepercayaan yang paling utama. Tuhan dapat memakai seekor keledai berbicara untuk kepentingan-Nya (Bilangan 22).
Firman-Nya bahkan memberi tahu kita bahwa jika para pengikut-Nya tidak berbicara sekali pun, maka batu-batu yang akan mengatakannya. Persoalannya, kita sering lupa bahwa mengatakan kebenaran dan hidup dalam kebenaran adalah dua hal yang berbeda.
Yesus mengatakan, "Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu." (Yohanes 5:39-40).
John Stott, tokoh Kristen yang pernah menjadi salah satu orang paling berpengaruh di dunia menurut majalah Time mengatakan, bahwa tidak ada yang salah dari orang-orang yang menyebut Tuhan Yesus dengan sopan santun, dengan antusiasme, dan ortodoksi (kepatuhan terhadap doktrin), di dalam pelayanan publik. Namun, semuanya menjadi nol besar ketika itu adalah pembicaraan tanpa kebenaran dan profesi tanpa kenyataan. Jangan sampai kita hanya pintar berkata-kata mengenai pribadi Kristus dan karya-karya-Nya, namun tidak hidup dalam kebenaran yang kita ketahui.
Ingat, ada perbedaan besar di antara tahu kebenaran dengan hidup dalam kebenaran. Semoga kita selalu mengingat bahwa tanda kepercayaan yang sejati selalu diiringi perubahan hidup dan karakter yang semakin serupa dengan Kristus. [LS]
REFLEKSI DIRI
1. Apakah Anda terbiasa memeriksa realitas iman Anda atau seseorang dari ukuran pengetahuan dan kata-katanya saja?
2. Apakah ada rasa takut akan Tuhan dalam diri Anda? Apakah ada salib yang Anda pikul sehari-hari? Adakah perubahan hidup lebih baik dalam diri Anda? Adakah karakter yang semakin serupa dengan Kristus?
POKOK DOA
Tuhan, terima kasih untuk hikmat hari ini. Aku tidak mau sekedar tahu dan pintar tentang Kristus, tapi aku mau serupa dengan Kristus. Biarlah aku tidak hanya mengatakan kebenaran, tapi juga hidup dalam kebenaran. Di dalam nama Yesus aku berdoa. Amin.
YANG HARUS DILAKUKAN
Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? (2 Korintus 13:5)
HIKMAT HARI INI
“Orang Kristen sejati pasti berkata, ‘Tuhan, Tuhan’. Tetapi tidak semua yang mengatakan ‘Tuhan, Tuhan’ adalah Kristen sejati.” — Kent Hughes
============================