BACAAN ALKITAB HARI INI:
Filipi 4:2-9
AYAT INTI:
Filipi 4:5, Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!
RENUNGAN MOTIVASI:
Ketika kita menghadapi suatu konflik di dalam lingkungan kita, refleks naluriah kita lebih mudah untuk menekan dan menyangkal konflik yang terjadi. Baik secara sadar mau pun tidak, sebagian orang memilih untuk membawa konflik yang ada ke dalam area perang dingin. Kita sebenarnya menyadari bahwa ketika kita terlibat konflik dan memilih untuk menekan dan menyangkalnya, ada perasaan yang mengganjal dalam diri kita, dan ini menguras waktu, energi, emosi, dan menimbulkan ketegangan di dalam lingkungan.
Di dalam bacaan Alkitab hari ini, kita melihat konflik yang terjadi antara Euodia dan Sintikhe. Rasul Paulus memilih untuk menyelesaikan konflik ini secara terbuka. Terjemahan Firman Allah yang Hidup berbunyi sebagai berikut, “Dan sekarang kepada Euodia dan Sintikhe saya mohon supaya dengan pertolongan Tuhan berhenti bertengkar. Berbaiklah kembali!” Rasul Paulus juga meminta tolong kepada rekan sepelayanannya yang lain untuk menolong wanita-wanita ini. Meskipun konflik antara Euodia dan Sintikhe tidak dijelaskan secara spesifik, namun hal yang dapat kita ketahui dari Alkitab bahwa mereka adalah orang percaya yang menurut Rasul Paulus telah berjuang dengannya dalam pekabaran Injil. Seperti yang kita semua ketahui, konflik terjadi bahkan di antara orang Kristen yang sangat setia. Karenanya, pesan Rasul Paulus kepada mereka dan juga kepada kita yang sedang ditantang untuk menyelesaikan konflik adalah, “Biarlah semua orang melihat bahwa apa pun yang Saudara lakukan, Saudara tidak mementingkan diri sendiri. Ingatlah, Tuhan akan segera datang.” (Filipi 4:5 FAYH). Penerapannya mungkin tidak mudah ketika dorongan untuk mengabaikan dan menyembunyikan konflik begitu besar. Namun sekali lagi Rasul Paulus meminta kita untuk mengarahkan pikiran kita pada hal-hal benar dan mulia. Konflik selalu dapat diselesaikan ketika kita memilih untuk melepaskan agenda pribadi kita dan menghidupi kehendak Allah. Dengan demikian kita dapat dengan rendah hati berfokus pada penyelesaian konflik. Usaha ini bisa dimulai dengan cara mengajak bicara orang yang bersangkutan, bila perlu mintalah bantuan pada orang yang kita anggap bijaksana untuk menengahi. Dan perlu kita ingat, harapan kita dalam penanganan atau penyelesaian sebuah konflik bukan untuk menang tapi untuk menyelesaikannya.
REFLEKSI DIRI:
1. Apakah kita sedang mengalami perang dingin karena konflik? Bagaimana perasaan kita? Apa yang membuat kita berlarut-larut dalam konflik tersebut?
2. Bagaimana kita menyelesaikan konflik yang kita alami?
POKOK DOA:
Tuhan Yesus, hari ini kami diingatkan oleh firman -Mu, apabila kami sedang konflik dengan seseorang, maka kami harus segera menyelesaikan konflik tersebut. Terimakasih Tuhan, kami mau hidup damai dengan semua orang, kami mau melepaskan setiap kepentingan pribadi. Kami mohon limpahkan kuasa-Mu atas kami, supaya kesabaran Tuhan menggantikan kekuatan dan kesabaran kami. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Amin.
YANG HARUS KITA LAKUKAN:
Dengan kerendahan hati, ajak bicara orang yang dengannya kita berkonflik. Lepaskan kepentingan pribadi kita, harapan kita bukan untuk menang tapi untuk menyelesaikannya. Bila perlu, ketika mengalami konflik mintalah bantuan pada orang yang kita anggap bijaksana sebagai penengah.
HIKMAT HARI INI:
Konflik selalu akan membuat kita tidak tenang, sebab itu jika itu terjadi segera selesaikan dengan memohon pertolongan Tuhan.
Shalom,
Selamat pagi, selamat bersaat teduh. Kiranya Tuhan memberkati aktifitas kita sepanjang hari ini.
Tetap Semangat dalam Tuhan, dan Salam Pemenang. 🙏✝
Ditulis Oleh : Pdt. Simson Uji Prasetyo Budi, S.Th.