Kematian Yang Menghidupkan

BACAAN ALKITAB HARI INI
Yohanes 12:23-33

AYAT INTI
1 Petrus 2:24, Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

MOTIVASI RENUNGAN
Yesus berkata, "Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya... (Yohanes 15:13)." Dan Yesus telah melakukannya dengan memberikan nyawanya mati di salib, bukan hanya untuk satu orang, tetapi bagi seluruh dunia. Sesaat sebelum di salib, ada satu ungkapan menarik yang Yesus nyatakan perihal kematian-Nya dalam bacaan Alkitab hari ini, "Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah" (Yohanes 12:23-24). Kematian Kristus menjadi buah bagi banyak kehidupan, yaitu semua orang. Seperti biji gandum yang harus mati, maka Yesus taat sampai mati di kayu salib.

Salib telah menjadi pernyataan kasih Allah yang abadi. Dari salib itu maut menjemput, mengarungi kekelamannya dan berakhir sebagai kemenangan yaitu kehidupan. Karenanya jangan sia-siakan hidup kita yang begitu berharga, yang ditebus dengan nyawa Tuhan sendiri. Sebagaimana Kristus telah memberi kita hidup, maka hal terbaik yang harus kita lakukan adalah memberikan hidup kita kepada Tuhan. Jadikan hidup kita sebagai persembahan yang kudus, tidak bercacat cela, yang berkenan kepada-Nya. Milikilah kerelaan untuk hidup, bahkan mati bagi Kristus, seperti pernyataan rasul Paulus berikut ini, "Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun," (Kisah Para Rasul 20:24). Kita harus siap menghadapi rasa sakit, penghinaan, penderitaan, dan ketidakadilan demi Kristus. Mulailah dengan kerelaan untuk mentaati firman Tuhan berapapun harganya, kerelaan untuk mengasihi meski di sakiti, dan akhirnya melakukan segala sesuatu, hanya untuk kemuliaan Kristus. "Sehingga nama Yesus, Tuhan kita dimuliakan di dalam kamu dan kamu di dalam Dia, menurut kasih karunia Allah kita dan Tuhan Yesus Kristus" (2 Tesalonika 1:12).

REFLEKSI DIRI
1. Mengapa Tuhan Yesus mau mati untuk kita?
2. Maukah kita mempertaruhkan hidup kita sepenuhnya hanya demi Kristus? Dengan cara seperti apa?

POKOK DOA
Terima kasih Tuhan atas pengorbanan-Mu, Engkau telah memilih jalan salib agar kami dapat memperoleh kehidupan. Kini kami mau hidup bagi-Mu untuk selamanya. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa, Amin.

YANG HARUS KITA LAKUKAN
Milikilah kerelaan untuk hidup dan mati bagi Kristus. Rela menaati firman Tuhan apapun yang terjadi, rela mengasihi mesti di benci, melakukan segala sesuatu hanya untuk kemuliaan Kristus.

HIKMAT HARI INI
"Yesus menjalani kematian kita, supaya kita dapat menerima kehidupan-Nya."

Ditulis Oleh : Pdt. Simson Uji Prasetyo Budi, S.Th.