BACAAN ALKITAB HARI INI:
Filipi 3:1-16
AYAT INTI:
2 Korintus 5:17. Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
RENUNGAN MOTIVASI:
Setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan di dalam perjalanan hidupnya. Bila kita terus menerus memikirkan kegagalan di masa lalu dan kemudian berpikir bahwa sudah tidak ada lagi harapan di masa yang akan datang, itu adalah tanda bahwa kita telah diintimidasi oleh masa lalu. Camkanlah ini, orang yang berhasil bukanlah orang yang tidak pernah mengalami kegagalan. Tetapi orang yang berhasil adalah orang yang bangkit satu kali lebih banyak dari kegagalannya.
Rasul Paulus dalam Filipi 3:13 mengatakan bahwa penting bagi kita untuk mengarahkan diri kepada masa depan dan melupakan apa yang dibelakang kita. Jika kita percaya akan kasih dan pengampunan Tuhan yang telah dinyatakan dalam hidup orang percaya, maka kita juga harus belajar mengampuni diri kita sendiri atas kegagalan yang pernah kita lakukan. Berdamailah dengan masa lalu dan pandanglah ke depan, karena Tuhan telah merancangkan kebaikan bagi kita.
REFLEKSI DIRI:
1. Adakah pengalaman kegagalan di masa lalu yang sulit kita lupakan? Apakah kita masih saja menyalahkan diri kita sendiri atas kegagalan itu?
2. Apa kata Firman Tuhan dalam menyikapi masa lalu dan menghadapi masa depan? (Filipi 3:13-14)
POKOK DOA:
Terima kasih Tuhan, atas kasih dan pengampunan-Mu. Hari ini kami memohon jamahan-Mu untuk memulihkan hidup kami, dan lepaskan kami dari belenggu kegagalan masa lalu. Mulai hari ini, kami mau berlari-lari kepada panggilan sorgawi yang Engkau sediakan bagi kami. Peganglah tangan kami dan pimpinlah jalan kami ya Tuhan, karena hanya bersama-Mu kami sanggup menanggung segala perkara. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Amin.
YANG HARUS KITA LAKUKAN:
Fokuslah terhadap apa yang kita kerjakan saat ini dan rencanakan dengan baik apa yang harus dicapai di masa yang akan datang.
HIKMAT HARI INI:
Orang yang berhasil adalah orang yang bangkit satu kali lebih banyak dari kegagalannya.
Ditulis Oleh : Pdt. Simson Uji Prasetyo Budi, S.Th.