BACAAN ALKITAB HARI INI:
Bilangan 11:1-9
AYAT INTI:
Filipi 2:14, Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,
RENUNGAN MOTIVASI:
Apakah kita seorang pengeluh? Ataukah kita seorang yang suka menggerutu? Meskipun kadang sulit untuk diakui, mengeluh merupakan kebiasaan banyak orang. Misalnya kita mengeluh tentang cuaca, tentang makanan, tentang lalu lintas, dan lain sebagainya. Ada begitu banyak hal yang bisa membuat kita mengeluh. Kita ingin mendapatkan segala sesuatu sesuai dengan harapan, cara, dan waktu kita, dan saat kita tidak mendapatkannya, maka kita mengeluh.
Mengeluh adalah sifat bangsa Israel selama tahun-tahun di padang gurun. Bahkan, baru tiga hari mereka di padang gurun, mereka sudah mulai mengeluh. Mereka mengeluh, membandingkan dengan keadaan mereka sewaktu di Mesir, dan berpikir bahwa di Mesir jauh lebih baik. Apakah benar keadaan mereka lebih baik saat di Mesir? Entah bagaimana bangsa Israel melupakan kesulitan yang mereka alami di sana sebagai budak. Tetapi, bukan hanya bangsa Israel, banyak pengeluh lain dapat kita temukan di Alkitab. Ayub mengeluh, begitu pula Yunus, bahkan murid-murid Yesus menggerutu dari waktu ke waktu. Ketika kita mengeluh, kita cenderung berfokus pada apa yang tidak kita miliki. Ketika kita mengeluh, kita melihat kehidupan dengan cara yang menyimpang karena keluhan mengalir dari pikiran bahwa kita pantas mendapatkan sesuatu yang lebih baik. Ketika kita mengeluh, kita jatuh ke dalam perangkap iblis. Ketika kita mengeluh, kita melupakan semua hal baik yang Tuhan berikan dalam hidup kita. Mengeluh adalah dampak dari keegoisan. Seberapa sering kita berkata, “Saya tidak menyukai kondisi saya. Saya tidak suka keadaan saya. Ini bukan yang saya inginkan.” Kita tidak puas dengan apa yang Tuhan sediakan, kita ingin lebih. Dengan kata lain, kita mencari dunia untuk mengisi hidup kita daripada puas dengan apa yang telah Tuhan berikan. Sadarkah kita, saat kita mengeluh, terkadang kita juga menyalahkan Tuhan atas situasi yang terjadi. Kita berharap Tuhan melakukan kehendak kita, dan saat Tuhan tidak melakukannya, kita mengeluh. Perhatikan apa yang Rasul Paulus tulis di dalam Roma 9:20. “Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: “Mengapakah engkau membentuk aku demikian?” Ingat, menahan godaaan untuk mengeluh merupakan bukti iman kita kepada Tuhan. Berkonsentrasilah pada kasih karunia Allah di dalam Kristus. Kita dikasihi oleh Tuhan, anugerah-Nya tidak terbatas, dan ketika kita mengingat semua ini, hati kita akan dipenuhi dengan ucapan syukur. Jika kita benar-benar percaya bahwa Tuhan adalah Tuhan yang mengetahui segalanya dan dapat melakukan apa saja, maka yang akan kita lakukan adalah berdoa dan mengucap syukur, bukan mengeluh.
REFLEKSI DIRI:
1. Apakah saat ini kita sedang merasa tidak puas? Apa yang membuat kita merasa demikian?
2. Apa yang kita akan lakukan agar kita tidak mengeluh?
POKOK DOA:
Tuhan Yesus, setiap pemberian yang baik dan sempurna datang dari-Mu (Yakobus 1:17).
Ampuni kami ketika kami mengeluh dan ajar kami untuk merasa puas di dalam Engkau dan bersyukur. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Amin.
YANG HARUS KITA LAKUKAN:
Mengingat semua hal baik yang Tuhan berikan dalam kehidupan kita.
HIKMAT HARI INI:
“Kebiasaan mengeluh lahir dari keengganan untuk mempercayai Tuhan. Seperti orang Israel, kita menghabiskan waktu kita untuk melihat ke belakang ke Mesir atau berharap untuk masa depan sambil melewatkan apa yang sedang Tuhan lakukan saat ini.”
Shalom,
Slmt hari minggu, dan slmt beribadah kepada Tuhan. Kiranya kasih setia Tuhan senantiasa melimpah atas kita.
Tetap semangat dalam Tuhan, dan Salam Pemenang. 🙏✝
Ditulis Oleh : Pdt. Simson Uji Prasetyo Budi, S.Th.