BACAAN ALKITAB HARI INI:
Kisah Para Rasul 9:19-31

AYAT INTI:
Filipi 3:13. Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,

RENUNGAN MOTIVASI:
Masa lalu adalah bagian dari kehidupan setiap orang. Namun tidak semua masa lalu itu baik, ada masa lalu yang ingin seseorang simpan rapat-rapat agar tidak ada orang lain yang tahu. Sehingga ada beberapa orang memulai hidup baru di suatu tempat baru yang agar tidak seorang pun tahu tentang masa lalunya, namun tidak semua orang dapat melakukan itu. Terkadang ada juga yang harus melanjutkan hidup di lingkungan yang sudah mengetahui masa lalunya dan sering hal itu menjadikan patokan dalam menilai sebagai orang yang tidak baik. Rasul Paulus pun, sempat melalui proses yang sama. Sebelum Rasul Paulus bertobat, dengan gencarnya dia memburu dan hendak membinasakan semua pengikut Kristus (Kisah Para Rasul 9:21), hingga suatu hari ia dijamah oleh Tuhan. Paulus berubah 180 derajat dan menjadi sangat militan dalam memberitakan tentang Yesus adalah mesias atau juru selamat. Ada yang percaya bahwa Saulus (nama dari Rasul Paulus sebelum ia bertobat) benar-benar telah berubah menjadi pribadi yang baru, seperti (Barnabas) yang membantu menyelamatkan Saulus dari rencana pembunuhan, namun ada juga murid-murid Tuhan yang lain, mereka masih ragu-ragu pada pertobatan Saulus/Paulus yang suka menganiaya pengikut Kristus.

Masa lalu memang tidak bisa kita ubah, namun masa lalu bukanlah hukuman seumur hidup. Setiap pagi ketika kita membuka mata sebenarnya adalah kesempatan kedua yang Tuhan berikan agar kita meninggalkan manusia lama dan mulai hidup sebagai manusia yang baru di dalam Kristus. Tinggal bagaimana kita melakoninya. Apakah kita masih terpaku pada masa lalu dan tenggelam disana? Atau kita mulai bangkit dan membuktikan bahwa kita telah diubahkan oleh kasih karunia Tuhan? Tentu saja dalam prosesnya tidak semua orang akan memandang positif usaha kita, akan ada “penonton” yang diam-diam mencibir dan menaruh curiga terhadap kita. Namun yang perlu kita lakukan adalah menguatkan hati dan tetap fokus bergerak menjadi pribadi yang lebih baik. Biarlah motivasi kita bukan sekedar ingin membuktikan kepada orang lain, tetapi demi masa depan kita sendiri dan untuk membalas kebaikan Tuhan yang telah memberikan kesempatan kedua kepada kita.

REFLEKSI DIRI:
1. Apakah saat ini kita sedang bergumul untuk keluar dari kehidupan masa lalu? Apa hal yang bisa menghambat kita untuk percaya bahwa Tuhan memberikan kita kesempatan kedua? 
2. Bagaimana kita akan menggunakan kesempatan kedua tersebut?

POKOK DOA:
Bapa, terima kasih telah mengingatkan kami bahwa Engkau Allah yang murah hati dan setia memberikan kesempatan kedua bagi semua pendosa. Bimbing kami, ya Roh Kudus, untuk kami terus memegang komitmen yaitu menjadi manusia yang sudah dibaharui dalam kasih Kristus dan agar perubahan itu nyata dirasakan oleh orang-orang yang ada sekitar kami. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Amin.

YANG HARUS KITA LAKUKAN:
Akui dan terima masa lalu bukan sebagai hukuman, namun sebagai pelajaran hidup. Pergunakan kesempatan kedua yang Tuhan berikan untuk berbenah diri. Teruslah berusaha sampai manusia baru itu nyata di dalam hidup kita, bukan sekedar untuk pembuktian tetapi untuk memuliakan nama Tuhan.

HIKMAT HARI INI:
Jadikan masa lalu sebagai pelajaran hidup, bukan sebagai hukuman seumur hidup.

Shalom, 
Selamat pagi, selamat bersaat teduh. Kiranya Tuhan memberkati aktifitas kita sepanjang hari ini.
Tetap Semangat dalam Tuhan, dan Salam Pemenang. 🙏✝

Ditulis Oleh : Pdt. Simson Uji Prasetyo Budi, S.Th.