BACAAN ALKITAB HARI INI:
Mazmur 73:1-28

AYAT INTI:
Mazmur 73:25-26. Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi. Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya.

RENUNGAN MOTIVASI:
Hidup di dunia sebagai anak-anak Tuhan tidaklah mudah, karena banyaklah tantangan yang harus kita hadapi. Sementara kita berusaha menjalani hidup benar sesuai kehendak Tuhan, namun kita banyak melihat orang-orang fasik yang hidupnya lebih sukses. Selagi kita berusaha untuk mengasihi, mereka terus menekan kita. Ada kalanya, mereka bukan hanya mencemooh cara hidup kita, tetapi mereka juga menghina Tuhan. Lalu, timbullah pertanyaan dalam hati kita: “Mengapa Tuhan diam saja? Sia-siakah kepercayan kita kepada Tuhan?”

Pergumulan dan keluhan yang sama pernah juga dialami oleh penulis Mazmur, Asaf. Ia juga mempertanyakan hal yang sama. Ia tidak mengerti, kenapa Tuhan membiarkan hidup orang fasik lebih beruntung daripada orang benar. Sementara orang-orang benar justru tertindas. Hati Asaf memberontak. Ia dikuasai kemarahan serta kepahitan. Ia merasa sia-sia mempertahankan hidup benar. Namun, di tengah kegusarannya, ia tidak meninggalkan Tuhan. Justru, ia mencari hadirat Tuhan dan masuk ke tempat kudus-Nya. Di sanalah, Tuhan memperlihatkan kehendak-Nya (Mzm. 73:17-20). Sampai Asaf memahami bahwa jalan mereka yang jahat dan membawa kesenangan, sesungguhnya adalah tempat-tempat yang licin. Pada akhirnya, Tuhan akan menghancurkan mereka. Menginginkan kehidupan yang sukses dan diberkati tidaklah salah. Namun, jangan sampai semua keinginan itu merebut ruang bagi Allah dalam hati kita. Apalah artinya harta, kesuksesan, dan masa depan kita tanpa Tuhan? Manakah yang lebih baik? Meraih segala sesuatu yang kita inginkan di dunia ini? Atau, memperoleh Tuhan sebagai satu-satunya milik kita? Bukankah pada akhirnya, Tuhanlah yang memahami segala kebutuhan kita? Hari ini, mari ijinkan Tuhan menuntun hidup kita dengan hikmat-Nya. Biarlah kita mengingini Tuhan melebihi segalanya. Karena hanya dengan demikian maka Dia akan membuat kita memahami rancangan-Nya yang terlebih indah dari segalanya di muka bumi ini.

REFLEKSI DIRI:
1. Mengapa penting menjadikan Allah sebagai bagian utama yang kita ingini selama di dunia?
2. Apa janji Tuhan bagi kita yang menjadikan Dia yang terutama dalam hidup?

POKOK DOA:
Bapa, ampunilah kami apabila selama ini hati kami masih melekat pada apa yang ada di dunia ini. Berikan kami hati yang menginginkan Engkau lebih dari segalanya, yang mengerjakan apa yang Engkau kehendaki bagi kami. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Amin.

YANG HARUS KITA LAKUKAN:
Tetaplah menjadikan Tuhan sebagai fokus utama dalam hidup kita. Yakinlah Tuhan pasti akan mencukupi dan memenuhi setiap kebutuhan kita anak-anak-Nya.

HIKMAT HARI INI:
Memiliki Tuhan Yesus sebagai juru selamat sama halnya dengan memiliki harta kekayaan yang paling berharga di dunia ini. Kita hanya perlu menyadari dan belajar mensyukurinya. 

Ditulis Oleh : Pdt. Simson Uji Prasetyo Budi, S.Th.